Kamis, 09 Februari 2012

niatkan, berdo'a dan berikhtiar

By. Nia.2012
Suatu siang di akhir musim kemarau, ada seekor semut hitam kecil sedang berjalan sendirian menelusuri reranting di pepohonan yang telah habis "ditumbang" oleh manusia. Semut kecil itu kehilangan saudara-saudaranya. dia kebingungan mencari dan memanggil-manggil satu per satu saudaranya, namun tak ada satu pun semut yang mendengarnya. Bagaimana bisa, teriakan Semut kecil itu tertimpa oleh bising suara mesin besar berwarna perak yang silau terkena cahaya matahari. benda perak itu dipegang oleh manusia, anehnya benda itu berputar-putar memiliki gigi di setiap sisinya dan mampu memotong pohon-pohon besar! semut terdiam meperhatikan tingkah laku benda aneh itu. dilihatnya satu persatu pohon yang dulu pernah disinggahinya untuk bermain jatuh tak berdaya.
Brukkk!!!!
Sebatang pohon besar jatuh di depan Semut kecil itu. Percuma saja semut berdiam diri menyaksikan keganasan benda bergigi itu, nyatanya Semut kelaparan. Sudah berhari-hari sejak manusia memasuki hutan ini, Sejak itu pula Semut berpisah dengan saudara-saudaranya. tak ada lagi suka ria saat mencari dan memikul makanan bersama. tak ada lagi riang sorai saat bulan purnama tiba.
Semut hitam kecil itu masih berjalan, berharap menemukan salah satu Semut lainnya atau menemukan sepotong makanan untuk menyambung nafasnya. Saat melangkahkan kaki-kaki kecilnya, ada tetesan yang jatuh dari langit. ya! Ia tahu, ini tetesan Air dari langit yang sudah lama dinanti-nanti. Panasnya Api dari Langit sudah terlalu lama membuat hutannya kering.

Semut hitam menepi mencari semak rerumput yang mulai basah juga. di Semak itulah ia menemukan seekor katak yang muncul dari dalam tanah. Katak itu sempat melihat ke arah Semut hitam, setelahnya Sang Katak melompat riang diikuti teman-temannya ke kubangan tanah yang basah oleh air dari langit. tak lama, katak yang tadi pertama kali keluar dari lubang tanah menghampiri Semut hitam kecil.
"Semut, apa yang kau lakukan di sini? " tanya Katak,
"Aku kehilangan teman dan sarangku, katak" Jawab Semut.
" kenapa kau tak naik saja ke pohon dan mencari teman baru atau barangkali temanmu ada di sana " Ujar Katak sambil menengok ke arah Pohon di Belakang katak. tak menunggu jawaban Semut, Katak itu melompat kembali bergabung dengan teman-temannya.
Semut sama sekali tak berpikiran seperti yang dikatakan Katak. Akhirnya dia pun memberanikan diri sendirian berjalan ke atas pohon yang sedikit basah. diciumnya ada aroma jejak Semut. hatinya mulai tak karuan, membayangkan betapa bahagianya jika Semut menemukan saudara-saudaranya. Semut sempat membenarkan kata-kata Katak. namun Pohon itu terlalu tinggi untuk dicapai. saat sampai ke dahan yang paling rendah, Dia memakan tunas daun yang sepertinya baru saja tumbuh.

..........bersambung.............
berhubung waktu Adzan berkumandang, lain kali kisah ini saya sambung lagi yaa :) *sambil cari inspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya ya...